Bupati Setyo Hadi Sampaikan Pidato Perdana: Dari Pilkada Damai hingga Visi Pembangunan

WhatsApp Image 2025 02 21 at 17.07.59
Purwodadi - Siang itu, Jumat (21/2/2025), Gedung Paripurna I DPRD Grobogan dipenuhi para anggota dewan, pejabat daerah, dan tamu undangan. Semua mata tertuju pada sosok yang berdiri di podium. Bapak Setyo Hadi, Bupati Grobogan periode 2025-2030 yang baru dilantik, menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna ke-3 Tahun 2025.

Beliau membuka pidatonya dengan mengapresiasi jalannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Grobogan yang berlangsung damai dan demokratis. “Kesuksesan Pemilukada juga ditunjukkan dengan tingginya angka partisipasi pemilih yang mencapai 72,60 persen,” ujarnya. Angka ini, menurutnya, bukan sekadar statistik, melainkan bukti bahwa demokrasi di Grobogan semakin matang.  
 
Keberhasilan pesta demokrasi ini, katanya, adalah kerja kolektif banyak pihak. KPU, Bawaslu, partai politik, pemerintah daerah, TNI-Polri, dan yang paling utama: masyarakat. Mereka telah membuktikan bahwa perbedaan pilihan politik tak harus berujung perpecahan. Maka, ketika kontestasi berakhir, tak ada lagi kubu-kubu yang berhadap-hadapan. “Tidak ada lagi 01 dan 02, yang ada adalah persatuan dan kebersamaan,” tegasnya.  
 
Di sampingnya, Wakil Bupati Sugeng Prasetyo duduk dengan ekspresi serius. Bersama, mereka mengemban amanah baru: melanjutkan pembangunan Grobogan. Bupati Setyo Hadi tak menampik bahwa pendahulunya, Ibu Sri Sumarni dan Bapak dr. Bambang Pujiyanto, telah membawa banyak perubahan.
 
Menurutnya, di era Bupati Sri Sumarni, ekonomi Grobogan bertumbuh, IPM naik, inflasi terkendali, pengangguran berkurang, dan infrastruktur semakin baik. Salah satu capaian lain  yang disebutnya adalah keberhasilan Kabupaten Grobogan meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama sembilan tahun berturut-turut. Indeks Reformasi Birokrasi juga menunjukkan tren positif. Baginya, ini adalah bukti tata kelola pemerintahan yang semakin baik dan harus terus dipertahankan.
 
Sembilan tahun memimpin, Ibu Sri Sumarni paham benar bahwa memajukan daerah bukan pekerjaan mudah. "Suatu kehormatan besar yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mengemban tugas memimpin daerah terluas kedua di Jawa Tengah, tentunya disertai dengan berbagai masalah kehidupan yang kompleks," katanya. Namun, seperti halnya setiap kepemimpinan, ada awal, ada akhir. "Setelah itu akan ada pergantian," ucapnya.

WhatsApp Image 2025 02 21 at 17.08.03
Pada kesempatan yang sama, Bu Sri Sumarni dan dr. Bambang Pujiyanto pamit, menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf kepada semua pihak yang telah membersamai mereka.
 
Kini, tongkat estafet ada di tangan Setyo Hadi dan Sugeng Prasetyo. Dengan slogan Mbangun Desa Nata Kutha, mereka berkomitmen akan bekerja untuk mewujudkan Grobogan yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan. Tantangan di depan tetap ada, tetapi dengan sinergi semua pihak, Grobogan diharapkan terus bergerak maju menuju pembangunan yang berkelanjutan. (jsa)

Admin Setda