Grobogan – Pemerintah Kabupaten Grobogan menetapkan status tanggap darurat banjir selama tujuh hari mulai Selasa (21/1/2025). Langkah ini diambil sebagai respons cepat atas banjir yang melanda sebagian wilayah di kabupaten tersebut.
Bupati Grobogan, Hj. Sri Sumarni, S.H., M.M., menjelaskan bahwa banjir yang terjadi memaksa pemerintah untuk bergerak cepat dengan sejumlah langkah strategis. Selain mengecek kondisi banjir dan tanggul jebol di lapangan selama dua hari berturut-turut, pemerintah telah menyiapkan tempat pengungsian, dapur umum, serta melakukan evakuasi korban banjir. Pemerintah juga terus memantau elevasi debit air untuk mencegah dampak yang lebih luas.
“Kerja bakti bersama untuk menambal tanggul jebol dan memperbaiki fasilitas umum telah dilakukan secara gotong royong. Ini menunjukkan semangat kebersamaan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujar Bupati Sri Sumarni.
Selain itu, asesmen dilakukan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah pusat dan provinsi. Rapat koordinasi penanganan banjir dilaksanakan pada Kamis (23/1/2025), yang dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB menyatakan dukungan penuh dengan menyalurkan bantuan sebesar Rp2,3 miliar untuk Kabupaten Grobogan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah turut memberikan bantuan sebesar Rp425,6 juta.
BNPB juga mendukung langkah percepatan pemulihan melalui operasi modifikasi cuaca dan pengadaan kendaraan operasional untuk mendukung penanganan di lapangan.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi banjir ini. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, diharapkan langkah pemulihan dapat berjalan efektif sehingga masyarakat terdampak segera terbantu.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat di tengah bencana.
(Protkompim)