- Admin Setda
- Read Time: 1 min

Purwodadi — Meningkatkan kualitas pendidikan bukan sekadar menjalankan daftar program. Lebih dari itu, setiap fasilitas, layanan, dan sumber daya di sekolah harus mampu mendukung proses belajar yang optimal. Di sinilah pemerintah daerah dan lembaga pemeriksa negara bertemu: menyamakan langkah, meninjau capaian, dan memperkuat hal-hal yang sudah berjalan baik.
Senin pagi (17/11/2025), di ruang rapat Wakil Bupati Grobogan, Bupati Setyo Hadi didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Anang Armunanto menerima Tim Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Tengah dalam agenda Exit Meeting Pemeriksaan Kepatuhan atas kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dasar tahun anggaran 2024 hingga triwulan III 2025. Pertemuan tersebut juga dihadiri Inspektorat, BPPKAD, Bappeda, dan Dinas Pendidikan.
Tim BPK telah bekerja di Grobogan sejak 16 Oktober hingga 18 November 2025, melanjutkan pemeriksaan pendahuluan melalui permintaan data dan proses desk review. Dalam pertemuan itu, tim auditor menekankan perlunya perhatian lebih pada pemutakhiran data sarana dan prasarana, kelayakan fasilitas, serta kecukupan dukungan operasional sekolah. Catatan-catatan ini penting agar perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan pendidikan berjalan lebih akurat dan tepat sasaran.
Bupati Setyo Hadi menyambut baik masukan tersebut. “Kami berterima kasih atas pemeriksaan yang telah dilakukan. Rekomendasi ini tentu akan menjadi perhatian serius untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Sekda Anang Armunanto menegaskan bahwa tindak lanjut rekomendasi bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bagian dari arah pembangunan daerah. “Misi ketiga Kabupaten Grobogan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan berbudaya. Maka setiap rekomendasi BPK akan kami respons dengan langkah-langkah perbaikan yang terukur,” jelasnya.
Pertemuan pagi itu bukan sekadar menutup rangkaian pemeriksaan. Ia menjadi pengingat bahwa kualitas pendidikan tidak bisa hanya bergantung pada laporan atau asumsi. Data yang akurat, fasilitas yang memadai, serta kerja sama konsisten antara pemerintah dan lembaga pemeriksa menjadi fondasi untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar memberi manfaat.
Dengan tindak lanjut yang tepat, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di Grobogan diharapkan tidak hanya memenuhi standar administratif, tetapi juga mendukung proses belajar yang lebih efektif, aman, dan nyaman bagi seluruh peserta didik. (jsa)




