- Admin Setda
- Read Time: 1 min
Purwodadi - Pasar modern dipenuhi produk pabrikan dengan kemasan menarik dan harga bersaing. Tapi di sudut-sudut Grobogan, para pelaku UMKM terus berinovasi, menciptakan produk berkualitas yang tak kalah unggul. Pertanyaannya, sudahkah kita mendukung mereka?
Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, S.Sos., M.Si kembali menegaskan pentingnya keberpihakan terhadap produk lokal. Dalam kunjungannya ke beberapa lokasi pemasaran produk UMKM baru-baru ini, ia mengajak masyarakat, terutama ASN, untuk lebih mengutamakan produk daerah dalam berbagai kesempatan.
Di berbagai sudut Grobogan, UMKM terus berkembang dengan inovasi yang menjawab kebutuhan zaman. Dari beras rasteja, beras analog berbahan dasar jagung dan singkong yang kaya serat dan cocok untuk penderita diabetes melitus, hingga beras porang, pilihan rendah kalori bagi mereka yang menjalani program diet. Mie porang, sebagai alternatif sehat pengganti mie instan, juga mulai diminati.
Di sektor kacang-kacangan, Grobogan punya kedelai sangrai, berbahan kedelai varietas asli non-GMO yang lebih sehat dan kaya protein nabati. Ada juga roti Jaladara, akar kelapa, ceriping sukun, nastar, keripik singkong, dan berbagai makanan khas lainnya yang diolah dengan standar tinggi dan cita rasa khas.
Tak hanya sektor pangan, fesyen lokal juga semakin berkembang. Batik Grobogan dengan motif khasnya semakin diminati, menjadi pilihan bagi mereka yang ingin tampil elegan dengan nuansa budaya daerah.
Untuk memperkuat ekosistem UMKM, Techno Park Pangan Grobogan, yang berlokasi di Jalan Purwodadi-Blora Km. 24, Dapurno, Kec. Wirosari, hadir sebagai pusat pembinaan dan pendampingan bagi pelaku usaha. Tempat ini membantu UMKM meningkatkan daya saing melalui pelatihan, riset, dan pengembangan produk.
Sementara itu, berbagai produk lokal juga tersedia di gerai UMKM di Jalan Hayam Wuruk, Palembahan, Kalongan, Kec. Purwodadi, tepat di depan RS Permata Bunda, yang menyediakan berbagai pilihan makanan dan produk lokal berkualitas.
Selain kualitas produk, sistem transaksi juga semakin modern. Pembayaran digital kini didorong untuk meningkatkan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), membuat sistem jual beli lebih praktis, aman, dan transparan.
Belanja di UMKM bukan sekadar urusan produk, tetapi juga upaya membangun kemandirian ekonomi daerah. Jika bukan kita yang membeli dan mempromosikan, siapa lagi? (jsa)