Purwodadi — Di tengah ancaman banjir yang kerap melanda, Kamis malam (30/1/2025), sebuah langkah besar diambil oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan untuk menanggulangi bencana ini secara lebih sistematis. Sekretaris Daerah (Sekda), Anang Armunanto, memimpin rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak terkait, dengan tujuan menciptakan solusi penanggulangan bencana yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Dengan kajian yang komprehensif, rapat ini diharapkan dapat menghadirkan langkah nyata dalam mengatasi dampak banjir yang terus mengancam wilayah Kabupaten Grobogan.
Melalui rapat yang berlangsung di ruang rapat Sekda, berbagai kepala dinas dan pejabat terkait bersama Staf Ahli Bupati membahas pentingnya merumuskan langkah-langkah yang tidak hanya reaktif, namun juga proaktif dalam menghadapi bencana. Dengan pendekatan yang menyeluruh, fokus pada mitigasi, kesiapsiagaan, dan pemulihan pasca bencana menjadi kunci untuk membangun ketahanan daerah terhadap bencana banjir.
Penanggulangan bencana banjir di Grobogan memerlukan kesatuan langkah dari seluruh sektor. Dalam rapat tersebut, berbagai pihak yang hadir menyadari bahwa bencana banjir bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan pendekatan terpisah. Kajian teknis yang meliputi pengelolaan sungai, infrastruktur drainase, serta sistem peringatan dini menjadi bagian penting dari pembahasan. Selain itu, mitigasi yang lebih masif dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana juga menjadi perhatian utama.
Pentingnya pendekatan yang lebih holistik menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan tersebut. Seluruh dinas terkait diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah kongkrit sesuai dengan peran masing-masing, baik dalam penanganan hulu maupun hilir. Diharapkan, penanggulangan bencana tidak hanya mengandalkan respon darurat, tetapi juga langkah-langkah pencegahan yang dapat meminimalisir dampak bencana di masa depan.
Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, diharapkan bencana banjir di Grobogan dapat dikelola dengan lebih efektif, meminimalkan kerugian, dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Rapat koordinasi ini menjadi momentum penting dalam menyusun strategi penanggulangan bencana banjir yang lebih terintegrasi. Dengan keterlibatan semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, Grobogan diharapkan dapat menciptakan ketangguhan yang lebih baik dalam menghadapi ancaman banjir. Kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat menjadi langkah awal yang strategis untuk membangun Grobogan yang lebih siap dan tangguh menghadapi bencana. (jsa)