- Read Time: 1 min
Grobogan – Bupati Grobogan Hj. Sri Sumarni, S.H., M.M. menyebut awal bulan November merupakan masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. Fakta empiris menunjukkan ketika masa peralihan (pancaroba), bencana hidrometeorologi berpotensi terjadi.
Sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi terjadinya bencana, serta guna meningkatkan sinergi dan kolaborasi unsur pentahelix penanggulangan bencana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan menggelar Apel Siaga Bencana Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana Kabupaten Grobogan Tahun 2023 di Halaman Setda Grobogan, Rabu (1/11/2023).
“Awal bulan November juga akan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim penghujan. Perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrim saat masa peralihan (pancaroba) seperti petir, angin kencang, puting beliung, serta hujan lebat dengan waktu singkat yang berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi”, ujar Bupati Sri Sumarni.
Menghadapi kondisi itu, Bupati Grobogan, Hj. Sri Sumarni, S.H., M.M. saat memimpin apel siaga bencana meminta semua pemangku kepentingan di Kabupaten Grobogan untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi lintas sektor serta komitmen yang kuat dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan.
“Saya minta kepada jajaran BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), camat, dan kepala desa, bersama unsur TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat, dan tokoh agama yang ada untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait potensi bencana alam, cara penanggulangan dan antisipasinya, serta tentang tanggap darurat bencana”,pintanya.
Pihaknya berharap, sinergi dan kolaborasi dari segenap unsur pentahelix penanggulangan bencana, yakni Pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat, Akademisi serta dukungan Media Massa, dapat semakin meningkatkan pemahaman, kesiapsiagaan, dan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Sehingga, slogan “Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Resiko Bencana”, dapat mewujud nyata.
(Protkompim— JSA/HNsT)