- Read Time: 1 min
Grobogan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-27 dan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2023 di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Grobogan, Selasa (2/5/2023).
Wakil Bupati Grobogan dr. Bambang Pujiyanto, M.Kes selaku inspektur upacara meminta agar menjadikan momentum peringatan hari otonomi daerah untuk menguatkan komitmen dalam melaksanakan pembenahan secara nyata demi mewujudkan pelaksanaan pembangunan khususnya di wilayah Kabupaten Grobogan.
“Perlu kita ingat, tujuan Otonomi yaitu dengan mendelegasikan sebagian kewenangan dan sebagian urusan Pemerintah yang sejatinya untuk menjadikan daerah dalam mencapai kemandirian fiskal,dengan menggali berbagai potensi sumber daya yang dapat meningkatkan PAD, serta memacu percepatan dan pemerataan pembangunan”, ungkapnya.
Wabup Bambang Pujiyanto dalam amanatnya juga mengharapkan Kabupaten Grobogan dapat mengambil langkah-langkah prioritas melalui peningkatan iklim investasi di daerah melalui perijinan yang sederhana serta mendorong penggunaan produk dalam negeri (P3DN) melalui belanja APBD.
“Di samping itu juga, peringatan ini sebagai sarana menentukan kebijakan dan pemantapan pelaksanaan Otonomi Daerah. Daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah prioritas melalui peningkatan iklim investasi di daerah melalui perijinan yang tidak berbelit-belit, mendorong penggunaan produk dalam negeri (P3DN) melalui belanja APBD”, ujarnya.
Sementara itu terkait dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional, pihaknya menyebutkan bahwa selama tiga tahun terakhir, telah terjadi perubahan besar di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur.
“Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu Pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mecapai keselamatan dan kebagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat,” jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya mengatakan melalui semangat “Merdeka Belajar”, anak-anak sekarang bisa belajar dengan lebih holistik oleh gurunya sendiri. Tak hanya anak didik, para guru sekarang juga berlomba-loba untuk berbagi dan berkarya.
“Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar. Guru lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka”, terangnya.
Tambahnya, dewasa ini pun seleksi masuk perguruan tinggi negeri lebih fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar. Hal ini tentu sejalan dengan kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi
“Mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi”, tandasnya.
(Protkompim: JSA)